Jumat, 06 Maret 2009

TENTANG CINTA RASULULLAH

TIPS MENCINTAI RASULULLAH
- Bersholatwatlah setiap waktu. Dengan bersholawat berarti kita
mengungkapkan terimakasih kepada Rasulullah yang telah begitu berjasa menyampaikan kebenaran untuk kita. Dan percayalah,rasul pasti akan senang mendengarnya.
- Baca buku-buku sirah Nabi Muhammad. Lebih bagus kalau kita
membaca pada bulan Rabiul Awal. Kalau bisa ajak ortu, adik, dan kakak untuk sama-sama membacanya. Tujuannya memperkenalkan siapa Nabi Muhammad.
- Merayakan hari kelahirannya. Seperti yang dilakukan Rasulullah, hari
itu sebaiknya kita berdoa dan bersyukur atas nikmat Allah. Bisa juga dengan memberi makan saudara kita yang kurang mampu, atau mempelajari akhlaknya yang sempurna.
- Mempelajari sejarah islam sebelumnya. Hal ini juga dilakukan
Rasulullah untuk mengenang perjuangan utusan Allah sebelum beliau.
- Menjalankan sunah-sunahnya. Banyak sekali yang diajarkan
Rasulullah. Kita bisa mencobanya mulai dari yang kecil. Seperti senyum, makan tangan kanan, mengucap salam, baca al-quran, salat berjamaah, juga salat sunah.

TANDA-TANDA KITA CINTA RASULULLAH
- Pengen banget ketemu Rasulullah.
- Pengen menyertai Rasulullah.
- Rela berkorban apa aja untuk membela Rasulullah.
- Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan Rasul.
- Menegakkan sunahnya.

BUAH CINTA PADA RASULULLAH
- Kita menjalankan ibadah dengan nikmat.
- Kita bisa menyertai Rasulullah di akhirat.

KATA RASULULLAH :
“Mereka yang mencintaiku, akan dicintai Allah. Mereka yang membenciku, akan dibinasaka Allah.”
“Ikuti sunahku dan sunah khalifah-khalifah yang diberi petunjuk sesudahku. Peganglah dengan kuat.”

“TERIMAKASIH”

ISLAM DI BELANDA

GELIAT ISLAM DI BELANDA
GEREJA DIJADIKAN MASJID

Nederland, begitu sebagian orang menyebutnya.Negara yang dikenal dengan sebutan “Kincir Angin”,dan “Seribu Kanal”. Subhanallah,dari 18 juta penduduknya,sekitar 2 juta beragama islam.
ISLAM MASUK BELANDA
Menurut sejumlah catatan,islam sudah masuk ke Belanda sejak abad ke-12.Karena Belanda tak begitu jauh dari Timur Tengah.Hal itu bermula sewaktu Spanyol di bawah kekuasaan islam (abad ke-7 sampai 14 M) dan sewaktu Turki menguasai Eropa Timur.Hal itu berawal dari para pedagang Muslim yang berbisnis di Amsterdam sabagai salah satu pelabuhan terbesar di Eropa.Kini,di Belanda terdapat sekitar 900 ribu umat islam.Dari jumlah tersebut 80% merupakan keturunan Timur Tengah seperti Turki, Iran, Maroko, Aljazair, Tunisia, sisanya Indonesia dan Belanda.Selain itu kini di Belanda terdapat sekitar 400 buah masjid dan sebanyak 100 buah Pusat Studi Islam dan sejumlah sekolah tingkat dasar (SD) dan sekolah lanjutan (SMP) yang didirikan dan dimiliki umat islam Belanda.
GEREJA JADI MASJID
Amsterdam merupakan pusat bisnis Belanda,sedang Den Haag merupakan pusat pemerintahannya. Kantor Perdana Mentri,Parlemen Belanda,dan KBRI (Kedutaan Besar Indonesia) terdapat di Den Haag. Di Den Haag itu pula terdapat Mahkamah Internasional yang menhadili para pelaku kejahatan perang tingkat internasional.Sekitar 2 km dari KBRI di Den Haag terdapat sebuah masjid yang asalnya gereja.Kenapa begitu? Pada tahun 80-an seorang pengusaha Indonesia saat berkunjung ke Den Haag melihat sebuah gereja kosong dan hendak dijual.Pengusaha itu membelinya untuk dijadikan masjid.Setelah direnovasi,jadilah gereja sebagai masjid dan berfungsi secara baik sampai sekarang, Alhamdulillah.
TAK SEKERAS DI INDONESIA
Belanda sudah lama memperkanalkan progam wajib belajar usia 6 sampai 16 tahun.Universitas Amsterdam merupakan perguruan tertinggi terbesar di Belanda yang memiliki 25 ribu mahasiswa.Sedangkan University of Leiden merupakan perguruan tinggi tertua di Belanda yang didirikan tahun 1575 M.Di Den Haag sejak tahun 70-an juga terdapat sekolah Indonesia tingkat SD,SMP dan SMA yang dikelola KBRI.Kini,sekolah itu dirancang untuk dijadikan sekolah bertaraf internasional dengan pengantar Bahasa Inggris dan Belanda.Sejumlah tokoh nasional dan pakar Indonesia pernah belajar di Belanda.Seperti Mohammad Hatta,Kwik Kian Gie (mantan ketua Bappenas.),Dr.Adnan Buyung Nasution (pakar hokum dan pendiri LBH Jakarta).Karena tingkat pendidikan di Belanda sudah cukup baik,sebagian basar rakyatnya tamatan petguruan tinggi dan bisa berbahasa Inggris.Di samping itu di seluruh pelosok Belanda,banyak dijumpai wanita muslimah mengenakan jilbab.Begitu pun suara azan saat waktu salat.Meskipin pengeras suaranya tidak sekeras di negri kita, Alhamdulillah.

SELAMAT MEMBACA

PERINTAH AYAH ATAU ALLAH

Ketika Rasulullah SAW memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk terjun ke gelanggang perang Badar, terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya yakni Khaitsamah. Pada masa itu panggilan untuk berperang tidak mengherankan. Kaum Muslimim sudah tidak merasa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah SWT dan jihad Fisabilillah. Oleh sebab itu, Khaitsamah berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, aku akan keluar untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak.”
“Wahai ayahku, demi Allah janganlah berbuat sepeti itu, karena keinginanku untuk memerangi mereka lebih besar dari pada keinginan ayah. Engkau lebih berkepentingan untuk tinggal di rumah, maka ijinkanlah aku keluar wahai ayahku. ”Khaitsamah marah dan berkata kepada anaknya, “Kau membangkang dan tidak menaati perintah ayah. ”Saad menjawab, “Ayah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah SAW memanggilku untuk berangkat berperang. Sedangkan ayah meminta sesuatu yang lain padaku, sehingga bagaimana ayah rela melihat aku taat padamu tetapi menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW ?”
Maka Khaitsamah berkata, “Wahai anakku, apabila ada antara kita ada yang harus berangkat satu orang baik kau maupun aku, maka dahulukan aku untuk berangkat. ”Saad menjawab, “Demi Allah wahai ayahku, jika bukan masalah surga, maka aku akan mendahulukan ayah. ”Khaitsamah tidak rela, kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil. Hasil undian menunjukkan bahwa Saad yang harus turun ke medan perang. Ia pun turun ke medan Badar dan mati syahid.
Setelah itu Khaitsamah berangkat menuju medan pertempuran. Tetapi Rasulullah SAW tidak mengijinkannya. Dalam beberapa waktu kemudian, Rasulullah SAW akhirnya mengijinkannya setelah Khaitsamah berkata sambil menangis, “Wahai Rasulullah, aku ingin sekali terjun dalam perang Badar. Kemarin aku tidur, aku bermimpi anakku Saad berkata, “Ayah harus menemani kami di surga dan aku telah menerima janji Allah, wahai Rasulullah. Demi Allah,aku rindu untuk menemani putraku di surga. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan tuhanku.”
Setelah mendapat izin Rasulullah SAW, Khaitsamah bertempur hingga mati syahid dan berjumpa dengan anaknya di surga.

COMMAND OF FATHER OR ALLAH

When Rasulullah saw called Muslims who has capabilities of war to fight in Badar raw,an interesting dialogue occurred between Saad bin Khaitsamah and his father Khaitsamah.At that time,call of war was a common thing.For Muslims,it wasn’t extraordinary having called for war,fighting for Allah swt’s religion and for jihad Fisabilillah.
So,Khaitsamah told his son, “My child,I am getting out for war and you stay at home,guarding women and children.
“Father,for Allah’s sake,please.Don’t do that because my wish to fight them is bigger than yours.You are more important staying at home.So,please let me be the one who fight.”Khaitsamah was angry and told his son.”You denied and disobeyed what I have said.”Saad said, “Allah obliges me to go jihad and Rasulullah saw called me to go to fight while you asked something different.So,how could you see me obey you but disobey Allah swt and Rasulullah saw?”
So,Khaitsamah said, “My son,if somebody has to go,let me go first.” “For Allah’s sake,father.If it doesn’t concern about heaven,I would let you go first.”Khaitsamah couldn’t let that happened,except through a lottery between him and his son,that he thought would be fairer.The lottery showed Saad had to go to the war first.Then,he went to Badar war and died as a martyr.
After that,Khaitsamah went to the battleground.Howefer,Rasulullah saw didn’t let him.A few days letter,Rasulullah saw had to let Khaitsamah go after he came to him and cried. “Rasulullah,I want to go to Badar war.Yesterday,when I was sleeping,I dreamt of my son Saad who said, “Father,you should accompany me in heaven and I had Allah’s promise.For Allah’s sake,I miss to accompany my son in heaven.I am old and I want to see my son.”
After pocketing Rasulullah saw’s permission,Khaitsamah fought until he died as martyr and met his son in heaven.

BILAL BIN RABAH

Umayyah bin Khalaf berkata kepasa Bilal “Engkau akan terus seperti ini hingga mati atau engkau tinggalkan Muhammad,dan kembali menyembah Latta dan Uzza”.Namun Bilal tetap bersikukuh dan selalu berkata “Ahad,Ahad”.
BESAR DI UMMUL QURA
Bilal lahir di daerah as-Sarah.Ayahnya bernama Rabah,ibunya bernama Hamamah,seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Makkah.Sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam).Bilal besar di kota Ummul Qura (Makkah) sebagai seorang budak keluarga bani Abduddar.Saat ayah Bilal meninggal,ia diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf,tokoh dari kaum kafir.

BERPEGANG TEGUH
Usai Bilal masuk islam,tuannya Umayyah bin Khalaf sangat marah.Orang-orang kafir menyiksa Bilal,dengan mengempaskannya di atas padang pasir yang panas.Tubuh Bilal ditindih dengan batu besar.Penyiksaan yang kejam itu,berlangsung setiap hari.Bilal tatap bersabar dan berpegang teguh pada islam.

BERSAMA RASULULLAH
Semasa hidupnya Bilal mencurahkan perhatiannya untuk menyertai Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam.Bilal selalu bersama Rasulullah,saat salat maupun pergi untuk berhijad.Kebersamaan Bilal dengan Rasulullah,ibarat bayangan yang tidak pernah lepas dari pemiliknya.

MUADZIN PERTAMA
Ketika Masjid Nabawi di Madinah selesai dibangun dan adzan ditetapkan,Rasulullah menunjuk Bilal sebagai orang pertama yang mengumandangkan adzan (muadzin) dalam sejarah islam.

SELAMAT MEMBACA

Sabtu, 10 Januari 2009

MUSLIM DI KOREA

Korea adalah salah satu negara yang paling banyak penduduknya peringkat ke-25 dunia. Banyaknya penduduk itu menghasilkan beragam masalah. Salah satunya perbedaan keyakinan, sehingga terjadi perang saudara pada 1950-1963. Perang tersebut akhirnya memecah Korea manjadi dua negara. Wilayah utara disebut Korea Utara, selatan dikenal dengan nama Korea Selatan. Dua Korea itu dibatasi oleh sungai Imjin.
KEADAAN MUSLIM
Korea, saudara-saudara kita yang beragama islam tidak terlalu banyak. Saat ini jumlahnya hanya sekitar 10.000-15.000 orang. Para pemeluk islam di sana, belum berani mengatakan kalau dirinya muslim. Mereka lebih memilih untuk menyembunyikan identitasnnya. Pengakuan agama Atheis dalam kartu penduduk lebih dihargai, ketimbang agama islam.Hal, itu karena informasi memgenai islam masih sedikit. Parahnya, mereka mendapatkan informasi dari sumber yang salah. Sedihnya, mereka mengindetiskan islam sebagai teroris dan pedang. Berbahagialah, yang hidup di negara islam, karena memeluk islam di Korea sama dengan siap untuk memasuki dunia yang penuh perbatasan dan pandangan tidak baik. Meski begitu, ada yang tertarik untuk mengenal islam. Walau dari tahun-tahun pertumbuhannya hanya 20-30 orang saja. Mereka tertarik biasanya karena ingin mempelajari bahasa arab. Organisasi terbesar yang giat mempromosikan Islam ialah Korea Muslim Federation.Walau sedikit, ada juga masjid yang bisa dijumpai
yaitu Masjid Al-Fatah di Pusan, Masjid Hannam-Dong di Korea Utara, dan Masjid Jami di Seoul. Berita terakhir, ada 3.600 prajurit Korea yang dikirim ke Irak mengaku memeluk islam secara sukarela. Mereka beramai-ramai bersyahadat di Masjid Jami Seoul.

MAKANAN KOREA
Kalau teman-teman berkunjung ke Korea, agak sulit mencari makanan yang halal. Satu-satunya kedai yang menjual makanan halal di dekat Masjid Hannam-Dong. Karena budaya Korea lebih menyukai makanan yang tidak halal. Untuk oleh-oleh makanan khas Korea ada Bontegi yang terbuat dari serangga mirip lebah. Juga ada The-The, sejenis makanan yang terbuat dari tanaman umbi mirip ginseng rasanya pahit berfungsi menyehatkan tubuh seperti jamu.

"SELAMAT MEMBACA"

Jumat, 19 Desember 2008

H.AHMAD DAHLAN (1868-1923)

Sewaktu lahir kedunia dari rahim ibunya Siti Aminah, ayahnya K.H. Abu Bakar memberinya nama Muhammad Darwis. Saat belajar di Makkah, tahun 1890, sang guru mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Beliau pendiri organisasi Muhammadiyah dan perintis Madrasah pertama di Indonesia.

KHATAM AL-QUR’AN
Sejak usia 4 tahun, Ahmad Dahlan dididik langsung oleh ayahnya untuk membaca Al-Qur’an. Dalam usia 8 tahun, ia sudah khatam Al-Qur’an dengan seni bacaan yang bagus. Untuk hukum ia berguru kepada K.H. Muhammad Saleh dan belajar bahasa Arab kepada K.H. Muhsim. Dalam usia 10 tahun ia sudah paham bahasa Arab. Sebagai anak-anak, ia juga suka bermain. Ia paling suka main layang-layang dan gangsingan. Yang menarik, ia tak hanya jago memainkannya, tapi ia juga menjual layangan buatannya kepada teman-temannya.

BELAJAR KE MAKKAH
Pada tahun 1890, Ahmad Dahlan menunaikan ibadah haji ke Makkah. Seusai ibadah, ia belajar sekitar 8 bulan kepada sejumlah ulama di sana. Antara lain kepada K.H. Mahfuzh (Hadist), Syekh Khayat (B. Arab), Syekh Bakri Syatha (Falak) dan Syekh Amien (Seni
Baca Al-Qur’an). Kemudian ia pulang ke yogyakarta, tahun 1900 ia belajar lagi ke Makkah selama 2 tahun. Sewaktu pulang ia membawa ratusan buku dalam bahasa Arab.

SEKOLAH DAN MUHAMMADIYAH
Ia dipercaya ayahnya untuk mengajar anak-anak, remaja dan dewasa di Yogyakarta. Pada 18 November 1912, bersama dengan 9 guru menetapkan berdirinya Muhammadiyah dengan tujuan agar para pengikutnya selalu setia mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.